UPT SMPN 1 Tulang Bawang Barat Sukses Gelar Penilaian Akhir Semester Ganjil Berbasis Android

Dalam upaya mendorong digitalisasi pendidikan, UPT SMPN 1 Tulang Bawang Barat kembali sukses menyelenggarakan Penilaian Akhir Semester (PAS) Ganjil Tahun Pelajaran 2024/2025 menggunakan sistem Computer-Based Test (CBT) berbasis Android. Ujian berlangsung selama enam hari, mulai tanggal 2 hingga 7 Desember 2024, dengan melibatkan seluruh siswa dari kelas VII hingga IX.

Pelaksanaan ujian berbasis CBT ini memberikan warna baru bagi sistem pendidikan di sekolah tersebut. Para siswa mengerjakan soal-soal ujian menggunakan perangkat smartphone masing-masing yang telah dipersiapkan sebelumnya. Inisiatif ini menunjukkan komitmen sekolah dalam mendukung perkembangan teknologi dan mewujudkan proses pembelajaran yang lebih modern, efisien, dan ramah lingkungan.

Langkah Awal Menuju Digitalisasi Pendidikan

Kepala UPT SMPN 1 Tulang Bawang Barat, Bapak Nurhamid, M.Pd, menyampaikan bahwa pelaksanaan PAS berbasis Android merupakan bagian dari visi sekolah untuk mengikuti perkembangan zaman. “Kami ingin siswa tidak hanya unggul dalam prestasi akademik tetapi juga terampil dalam menggunakan teknologi yang terus berkembang. Sistem ini melatih mereka untuk adaptif terhadap dunia digital,” ujarnya.

Sebelum pelaksanaan ujian, pihak sekolah telah melakukan serangkaian persiapan. Salah satunya adalah memberikan pelatihan kepada para siswa tentang cara mengoperasikan aplikasi ujian berbasis Android. Pelatihan tersebut bertujuan untuk memastikan semua siswa memahami prosedur dan tidak mengalami kendala teknis saat ujian berlangsung.

Selain itu, pihak sekolah juga menyediakan server lokal yang andal untuk menampung data hasil ujian secara real-time. Dukungan teknis ini diharapkan dapat meminimalkan masalah jaringan dan memastikan kelancaran pelaksanaan ujian.

Proses Pelaksanaan yang Efisien

Setiap hari, ujian dibagi menjadi beberapa sesi untuk mengakomodasi seluruh siswa. Dalam satu sesi, siswa mengerjakan soal-soal yang telah diatur secara terstruktur di aplikasi ujian. Soal tersebut mencakup berbagai mata pelajaran yang diujikan sesuai dengan jadwal PAS.

Guru pengawas ditempatkan di setiap ruang kelas untuk memantau jalannya ujian. Mereka juga bertugas memastikan siswa tidak mengalami kendala teknis selama proses berlangsung. Meski menggunakan perangkat pribadi, siswa diwajibkan mematuhi aturan yang telah ditetapkan, termasuk mematikan akses internet dan hanya menggunakan aplikasi ujian selama sesi berlangsung.

Menurut panitia pelaksana, sistem CBT ini memberikan banyak manfaat dibandingkan metode konvensional. Selain mengurangi penggunaan kertas, proses koreksi jawaban menjadi lebih cepat dan akurat. “Hasil ujian langsung tersimpan di server sekolah. Ini sangat membantu kami dalam melakukan analisis hasil belajar siswa dengan lebih efisien,” jelas salah satu anggota panitia.

Antusiasme Siswa terhadap Sistem Baru

Pelaksanaan PAS berbasis Android ini mendapat respons positif dari para siswa. Banyak di antara mereka mengaku antusias dan merasa bahwa sistem ini lebih praktis dibandingkan metode manual.

“Awalnya saya agak gugup karena ini pertama kalinya ujian pakai smartphone. Tapi ternyata sistemnya mudah digunakan, dan soal-soalnya jelas terlihat di layar. Saya jadi lebih fokus karena tidak perlu bolak-balik lembar soal dan jawaban,” ujar Dewi, siswa kelas VII.

Hal serupa disampaikan oleh Rani, siswa kelas IX, yang merasa lebih percaya diri karena sudah terbiasa menggunakan perangkat digital dalam kegiatan sehari-hari. “Saya sering menggunakan smartphone untuk belajar, jadi ujian seperti ini terasa nyaman. Semoga ke depan sistem ini terus digunakan,” katanya.

Tantangan dan Solusi

Meski berjalan lancar, pelaksanaan ujian berbasis CBT ini tidak lepas dari tantangan. Salah satu tantangan utama adalah memastikan semua siswa memiliki perangkat yang memadai untuk mengikuti ujian. Untuk mengatasi hal ini, sekolah memberikan opsi penggunaan komputer di laboratorium kepada siswa yang tidak memiliki smartphone atau mengalami kendala.

Selain itu, kendala teknis seperti baterai habis atau aplikasi yang mengalami gangguan juga menjadi perhatian. Namun, panitia telah menyiapkan solusi seperti menyediakan tempat pengisian daya di setiap ruang ujian dan memastikan ada tim IT yang siaga selama pelaksanaan berlangsung.

Dampak Positif dan Rencana Ke Depan

Keberhasilan pelaksanaan PAS berbasis Android ini tidak hanya menjadi pencapaian bagi UPT SMPN 1 Tulang Bawang Barat, tetapi juga membuka peluang untuk pengembangan sistem pendidikan berbasis teknologi di masa depan. Kepala sekolah mengungkapkan bahwa sistem ini akan terus disempurnakan dan digunakan untuk ujian-ujian lainnya, dalam penilaian Sumatif maupun Formatif, termasuk Ujian Sekolah.

“Dengan sistem ini, kami berharap siswa tidak hanya terbiasa dengan teknologi tetapi juga lebih termotivasi untuk belajar. Sistem yang transparan dan efisien ini dapat meningkatkan kepercayaan diri mereka dalam menghadapi tantangan akademik di masa depan,” tambah beliau.

Langkah progresif ini juga diharapkan dapat menginspirasi sekolah-sekolah lain di Kabupaten Tulang Bawang Barat untuk mengikuti jejak yang sama. Digitalisasi pendidikan bukan hanya soal teknologi, tetapi juga membangun ekosistem belajar yang lebih adaptif, inklusif, dan berkelanjutan.

Melalui pelaksanaan PAS berbasis Android, UPT SMPN 1 Tulang Bawang Barat telah membuktikan bahwa inovasi dalam pendidikan dapat dilakukan dengan sukses asalkan didukung oleh persiapan yang matang dan kerja sama dari semua pihak. Semoga keberhasilan ini menjadi awal dari transformasi pendidikan yang lebih baik di daerah tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *